Selasa, 08 November 2011

PUASA SUNAH






A.  Macam-Macam Puasa Sunnah
Adapun hari-hari yang disunahkan puasa yaitu :
1.   Puasa Enam Hari sesudah Idul Fitri/Bulan Syawal
            Puasa di bulan Syawal selama 6 hari hukumnya sunah, jika kita melakukan puasa enam hari pada bulan Syawal pahalanya seperti kita berpuasa selama setahun. Maksudnya bila kita berpuasa Ramadhan 30 hari ditambah dengan puasa syawal 6 hari, maka Allah akan melipatgandakan pahalanya 10 kali, maka jumlahnya menjadi 360 hari. Hal ini berarti kita berpuasa 1 tahun lamanya. Puasa Syawal ini dapat dilakukan secara berturut-turut 6 hari atau bisa secara selang-seling. Sebagaimana sabda Rasulullah saw :

Artinya :
”Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian mengiringinya atau melanjutkannya dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun.”(H.R. Muslim)
2.   Puasa Hari Senin dan Kamis
                  Puasa hari Senin dan Kamis adalah mengikuti sunah Nabi Muhammad saw. Manfaatnya menjaga prilaku kita dari perbuatan maksiat. Setiap amal perbuatan manusia dilaporkan malaikat kepada Allah swt, pada hari Senin dan Kamis, serta Allah akan memberi ampunan dosa seseorang yang saat itu sedang puasa hari Senin dan Kamis, kecuali oran yang sedang bertengkar dan bermusuhan. Puasa ini dapat mempermudah dalam mencapai apa yang dicita-citakan.
3.   Puasa Arafah Tanggal 9 Zulhijah
                  Puasa Arafah adalah puasa sunah bagi umat Islam yang sedang tidak melaksanakan haji, sedangkan bagi mereka yang sedang haji tidak boleh berpuasa karena pada saat itu mereka sedang wukuf dipadang Arafah. Wukuf artinya berdiam di padang Arafah sambil berzikir kepada Allah swt.
                  Tanggal 9 Zulhijah adalah tanggal pertemuan antara Nabi Adam dan Hawa yang sebelumnya adam dan Hawa di surga, tapi karena melanggar aturan Allah, mereka dikeluarkan dari surga. Nabi Adam diturunkan di Jeddah (Arab Saudi), sedangkan Hawa di Hindustan (India/Pakistan sekarang), dan mereka saling mencari yang akhirnya bertemu di Jabal Rahmah, Padang Arafah.
                  Orang yang berpuasa pada tanggal 9 Zulhijah maka akan dihapus dosanya setahun yang lampau dan setahun yang akan datang. Sebagaiman sabda Rasulullah saw :

      Artinya :
      ”Dari Abu Qatadah r.a ia berkata : Rasulullah saw. pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, kemudian beliau menjawab : Puasa itu melebur dosa satu tahun yang lewat danyang tinggal.”(H.R.Muslim)
  1. Puasa Hari Asyura
                  Muharram adalah bulan pertamapada tahun hijriah. Rasulullah saw. selalu melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharram. Umat manusia dianjurkan untuk puasa pada tanggal 10 Muharram karena banyak kisah yang terjadi pada tanggal ini. Misalnya Nabi Nuh dan kaumnya diselamatkan dari banjir yang dahsyat, Nabi Musa diselamatkan dari kejaran Fir’aun, dan Nabi Yunus diselamatkan Allah swt. dari perut ikan paus. Sabda Rasulullah saw :

      Artinya :
      ”Puasa sunah pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu.”(H.R. Muslim)
  1. Puasa Sya’ban
                  Sya’ban adalah bulan kedelapan pada tahun Hijriah. Pada bulan ini umat Islam disunahkan untuk berpuasa dan yang melaksanakannya akan mendapat pahala. Rasulullah saw. bersabda :

      Artinya :
      ”Dari Aisyah : Saya tidak melihat Rasulullah saw. menyempurnakan puasa satu bulan penuh selain bulan Ramadhan dan saya tidak melihat beliau dalam bulan-bulan yang lain berpuasa lebih banyak dari pada di bulan Sya’ban.”(H.R. Bukhari Muslim)
  1. Puasa 3 Hari setiap Bulan
                  Rasulullah saw. berpuasa tiga hari setiap bullan Qamariyah, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15. Rasulullah saw. bersabda :

      Artinya :
      ”Dari Abu Zar ia berkata : Rasulullah saw. menyuruh kami berpuasa 3 hari dalam sebulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15.”(H.R. Nasa’i dan Tirmizi disahkan Ibnu Hibban)
  1. Puasa Daud
                  Rasulullah saw. menganjurkan kepada umat muslim untuk melaksanakan puasa sunah seperti Nabi Daud, yaitu sehari puasa dan sehari tidak. Sabda Rasululah :

      Artinya :
      ”. . . maka puasalah sehari dan berbukalah sehari, yang demikian itu puasa (Nabi) Daud.”(H.R. Bukhari)
B.  Tata Cara Melaksanakan Puasa Sunah
      Adapun tata cara puasa sunah sama dengan puasa wajib, yaitu :
  1. niat puasa sunah,
  2. makan sahur,
  3. menahan diri dari tidak makan dan minum pada siang hari, dan
  4. menyegerakan berbuka.
C.  Keutamaan Puasa Sunah
      Adapun keutamaan-keutamaan puasa sunah yaitu :
1.      meningkatkan kesabaran,
2.      menyempurnakan puasa,
3.      menambah rasa kepedulian pada fakir miskin,
4.      menambah rasa syukur dan takwa pada Allah swt,
5.      menghindarkan diri dari perbuatan maksiat, dan
6.      siap menghadapi kesulitan hidup.